Oleh : Sabri Hamri
/1/
Kupandangi
berulangkali foto itu,
Mulai
basah oleh air mata
yang
bercampur debu.
Terus
terlintas dipikiranku,
bagaimana
nasib keluargaku.
Kupandangi
wajah itu satu persatu
Wajah
Ummi dan Abah
Wajah
Aisyah adikku
Mengingat
10 tahun yang lalu
Terakhir
kali kami bertemu
Begitu
besar kesalahan yang kulakukan
Mungkinkah
bisa dimaafkan
Pantaskan
meminta ampun kepada Tuhan
atas
dosa yang kulakukan
10
tahun hidup menderita
10
tahun berlumur dosa
Hidup
menjadi makhluk paling hina
Ya Allah, ampuni aku
Aku bertobat kepada-Mu
Kepada-Mu aku mengabdi
Kepada-Mu aku memohon
Aku rindu dengan ummi
Aku rindu dengan Aisyah
Kupandangi
foto itu kembali
untuk
yang terakhir kali
Kini 1 Syawal 1433 H
Aku rindu bertemu ummi dan aisyah
untuk yang terakhir kali,
di hari raya Idul Fitri
Nur Ain nama lahirku,
Nur keluarga memanggilkuku
Nora, para hidung belang mengenalku
Mantan seorang PSK[1]
atau wanita tuna susila
Allah telah memanggilku
Sebelum aku sempat bertemu
AIDS telah membunuhku
AIDS telah mengakhiri hidupku
/2/
Baru kemarin rasanya
Aku memeluk tubuh ummi dan abah
Baru kemarin rasanya
Aku mencium tangan dan pipi
ummi dan abah
Baru kemarin rasanya
Ummi dan abah mengahapus
air mata dipipiku
Baru kemarin rasanya
Aku memeluk dan mencium
kening aisyah adikku
Baru kemarin rasanya tinggal di desa
Setiap
pagi berjalan kaki
diatas
pematang sawah
untuk
pergi ke sekolah
Setiap
siang membantu abah di sawah
Dari
menyemai padi
Hingga
memanen padi
Setiap
sore belajar dengan aisyah
Mengulang
pelajaran sekolah
Agar meraih prestasi disekolah
Selepas
maghrib sampai isya
pergi
mengaji ke mushalla
belajar
ilmu agama
Agar
menjadi wanita sholeha
Setiap malam berkumpul dengan
keluarga
Melepas penat dan lelah dari bekerja
diruang tamu sederhana
Mendengarkan nasihat abah
Untuk aku dan aisyah
/3/
Rika temanku dikampung
Menawarkanku pekerjaan
di sebuah biro perjalanan
Gaji pun cukup menggiurkan
Aku harus bekerja
Sudah 6 bulan aku tamat SMA
Keinganan kuliah sudah sirna
Meskipun aku lulus PMDK
di universitas ternama di Jakarta
Darimana aku akan dapat biaya
Biaya masuk mencapai belasan juta
Belum termasuk biaya asrama
Apakah harus menggadaikan sawah?
Demi aku bisa kuliah
Tidak, aku tidak ingin
keluarga bertambah susah
Aku masih beruntung
bisa tamat SMA
karena mendapat beasiswa dari Pemda
Tamatan SMA dikampung
sudah termasuk luar biasa
Dikampungku hanya sedikit
yang bisa sekolah
Memang tidak ada sekolah murah
Sehingga anak-anak kampong
Mungkin sudah benar istilah
orang miskin dilarang sekolah
/4/
5 Syawal 1423 H,
Kuberanikan diri berbicara
kepada ummi dan abah
Kuutarakan niatku bekerja
merantau ke Kota Jakarta
Kuyakinkan ummi dan abah
bahwa aku akan menjaga diri disana
Semua yang kulakukan
demi masa depan keluarga
Kuyakinkan ummi dan abah
Aku akan mengirim uang
setiap bulan
Aku akan pulang kekampung
setiap lebaran
Ummi dan abah akhirnya
memberiku izin
keluarga sudah tidak ada pilihan
Aku memang harus bekerja
untuk menutupi kebutuhan keluarga
Penghasilan dari sawah
sudah tidak bisa di harapkan
harga bibit dan pupuk semakin mahal
hama dan bencana
silih berganti berdatangan
Hanya sebahagian petani
yang mampu bertahan
Sebahagian hanya bisa pasrah
menerima keadaan
Maghrib,7 Syawal 1433 H,
Dengan uang secukupnya
Dengan pakaian seperlunya
aku berangkat ke kota Jakarta
Berat hati rasanya
meninggalkan orangtua
tetapi ini demi masa depan keluarga
Meninggalkan kampung halaman
Tempat aku dilahirkan dan dibesarkan
Kulihat air mata ummi dan abah
Menetes membasahi pipi
Seakan tak rela melepasku pergi
/5/
Setelah melewati menempuh perjalanan
sehari semalam
Akupun tiba di kota Jakarta
Ibukota Indonesia
Jakarta memang luar biasa
Disana sini berdiri
hotel dan mal-mal megah
Disana sini berdiri
Apartemen-apartemen mewah
Disana sini berdiri
Gedung-gedung perkantoran
Disana sini berdiri
Gedung-gedung perkulihan
Berbeda dengan kampungku
Hanya ada pasar-pasar tradisional
Hanya ada sekolah-sekolah tua
Hanya ada rumah-rumah sangat
sederhana
Sebahagian besar, berdinding rotan,
berlantai tanah, beratap rumbia
Aku harus sukses di Jakarta
seperti Rika
Bertahun-tahun bekerja
Menangkat ekonomi keluarga
Membangun rumah untuk orangtua
Memberangkatkan orangtua ke tanah
suci
Membantu orang susah di kampung kami
/6/
Tiba di Jakarta aku tinggal
di tempat rika
apartemen mewah di tengah kota
sudah seminggu lamanya
aku masih belum bekerja
akhirnya malam itu tiba,
Rika mengenalkan dengan Arman
Badannya kekar tinggi
Penampilannya rapi
Memakai kemeja berbalut dasi
Arman banyak bertanya
Tentang diriku, masa kecilku,
sekolahku hingga keluargaku
Tentang kemampuan dan kepandaianku
Menjelaskan tentang pekerjaan baruku
Malam semakin larut
Akupun mulai merasa takut
Kepalaku mulai terasa pusing
Badanku mulai terasa linglung
Aku meminta Arman mengantarkanku
pulang
/7/
Sinar mentari pagi membangunkanku
Memberikan berita buruk kepadaku
Entah bagaimana
Aku tidur tanpa busana
Kulihat di sebelahku tidak ada
seorangpun
Kulihat di sekelilingku tidak ada
suara apapun
Perasaan takut menghampiriku
Perlahan-lahan kubuka selimut
tubuhku
Astaghfirullah,
Arman memperkosaku
Dia telah merenggut kehormatanku
Dia bukan suamiku
Hatiku hancur,
Apa gunanya hidupku
Apa kata ummi dan abah jika dia tahu
Teringat olehku
Pesan ummi dan abahku
Untuk menjadi wanita sholeha
Teringat olehku
Pesan guru ngajiku
Untuk berpegang teguh kepada agama
Apa gunanya aku mengerjakan shalat
Apa gunanya aku belajar mengaji
Jika aku tidak bisa menjaga
kehormatan
Rika telah menipuku
Dia tega telah menjual tubuhku
Dia seorang PSK
Keperawananku di hargai 15 juta
15 juta yang dianggap sebagai hutang
Arman memaksaku melayani
para pria hidung belang
untuk menembus semua utang
utang yang tidak pernah aku
bayangkan
/8/
Setiap malam aku tidur
di hotel berbintang
bukan seorang diri
tetapi dengan pria hidung belang
Sudah tak terhitung
Berapa kali aku tidur dengan pria
hidung belang
Mereka menikmati tubuhku
Tetapi tidak denganku
Setiap malam aku menangis dalam
senyum
Setiap malam aku tersenyum dalam
tangis
Tak terasa bulan terus berganti
Tak terasa tahun pun telah berganti
Hari demi hari terus kulewati
Hidupku seakan tidak berarti
Lebih baik aku mati
Aku mulai lupa dengan dosa
Aku mulai lupa dengan agama
Aku mulai lupa dengan Tuhan
Begitu banyak uang yang kudapatkan
Meskipun harus kubagi dua
Kutetepati janjiku kepada ummi dan
abah
untuk mengirim uang setiap bulan
Meski aku tidak pulang setiap
lebaran
Aku tidak ini mereka tau
Apa pekerjaan yang kulakukan
Aku tidak ingin mereka tau
Dari mana asal uang yang aku kirimkan
Aku tidak ingin mereka malu
/9/
Perasaanku semakin hancur
Ketika mendengar kabar abah sudah
tiada
Abah meninggal karena sakit tua
Sudah berulangkali
ummi memintaku pulang
Abah rindu bertemu denganku
Abah rindu ingin melihatku
Aku sengaja tidak pulang
menghadiri pemakaman abah
Tidak pantas bagiku berada disana
Memanjatkan doa untuk abah
Meskipun aku anaknya, tetapi aku
seorang PSK
Abah kini telah tiada
Sewaktu masih hidup
Begitu berat beban yang dipikulnya
Membanting tulang demi keluarga
Abah tak pernah berhenti bekerja
Dari pagi hingga petang
Dikala panas dan hujan
Semua abah lakukan
demi ummi dan anak-anaknya
Begitupun dengan ummi
Seorang wanita mulia
Tidak pernah mengeluh kepada abah
sebagai seorang istri
Tidak pernah mengeluh kepada
anak-anaknya
sebagai seorang ibu
Ummi sangat menyayangi kami
Ummi dan Abah
maafkan nur,
Nur telah durhaka kepada kalian
Nur melupakan semua nasihat kalian
Nur tidak bisa menjadi cahaya mata bagi kalian
sesuai dengan nama Nur
Ummi dan abah
Nur rindu kepada kalian
/10/
Akhirrnya tiba apa yang kutakutkan
aku divonis menderita HIV[4]/AIDS[5]
sebuah penyakit mematikan
Untuk apa aku harus bertahan
Hidup dalam segala penderitaan
Aku pun menggugat Tuhan
Ya Allah,
Apa dosaku kepada-Mu
Apa salahku kepada
Jawab Ya Allah
Apakah Engkau tuli
Apakah Engkau bisu
Mampukah aku
bertahan lebih lama
Mungkingkah aku
akan mendapat mukjizat- Nya
Mendapatkan kesempatan
hidup lebih lama
Mendapat kesempatan
bertemu dengan mereka
Bersujud di kaki ummi
Berdoa di makam abah
Mencium dan memeluk Aisyah
Aku diam dalam kesedihan
Aku kalap dalam kekesalan
Malam itu aku bertemu Rika dan Arman
Aku pun membunuh mereka
Orang yang telah menjual tubuhku
Orang yang telah merenggut
kehormatanku
/11/
Vonis ketidakadilan
mengantarkanku ke balik jeruji besi
aku terbukti bersalah
dan dijatuhi hukuman mati
Pantaskah aku
menerima hukuman mati
Hukum memang tidak adil
Aku bukan koruptor
Aku hanya membela diri
Aku tidak pernah
merampok uang rakyat
Aku tidak pernah
membunuh jutaan rakyat
karena mati kelaparan
Kupandangi
foto itu kembali
untuk
yang terakhir kali
Kini 1 Syawal 1433 H
Aku rindu bertemu ummi dan aisyah
untuk yang terakhir kali,
di hari raya Idul Fitri
Allah telah memanggilku
Sebelum aku sempat bertemu
AIDS telah membunuhku
AIDS telah mengakhiri hidupku[6]
Tanjungpinang, 28 Oktober 2012
[1] PSK adalah para pekerja yang bertugas
melayani aktifitas social dengan tujuan untuk mendapatkan upah atau imbalan
dariyang telah memakai jasa mereka tersebut (Koentjoro, 2004 : 26). Jika
dilihat dari pandangan yang lebih luas. Kita akan mengetahui bahwa sesungguhnya
yang dilakukan pekerja seks adalah suatu kegiatan yang melibatkan tidak hanya
si perempuan yang memberikan layanan seksual dengan menerima imbalan berupa
uang, tetap adalah suatu kegiatan perdagangan yang melibatkan banyak pihak.
[2]
Berdasarkan Laporan Education for
All Global Monitoring Report yang dirilis UNESCO 2011, tingginya angka putus
sekolah ini menyebabkan peringkat indeks pembangunan Indonesia rendah.
Yakni, peringkat 69 dari 127 negara dalam Education Development Index. Bahkan,
pada tahun 2010 anak-anak di usia 7-15 tahun yang terancam putus sekolah
mencapai 1,3 juta. Di Jakarta sendiri, angka putus sekolah tingkat SD pada
tahun 2009 mencapai 14.341, dan SMP mencapai 2.510 anak. Data lain juga
menunjukkan hal yang sama. Pada tahun 2009, Kementerian Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak mengungkapkan, jumlah anak putus sekolah SD rata-rata
600.000 hingga 700.000 siswa per tahun. Sementara itu, jumlah anak putus
sekolah SMP rata-rata 150.000 sampai 200.000 orang siswa setiap tahunnya.
[4] HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus yang
menyebabkan rusaknya atau melemahnya sistem kekebalan tubuh manusia. Virus HIV
membutuhkan sel-sel kekebalan kita untuk berkembang biak. Secara alamiah sel
kekebalan kita akan dimanfaatkan, bisa diibaratkan seperti mesin fotocopy.
Namun virus ini akan merusak mesin fotocopynya setelah mendapatkan hasil copy
virus baru dalam jumlah yang cukup banyak. Sehingga lama-kelamaan sel kekebalan
kita habis dan jumlah virus menjadi sangat banyak. HIV berada terutama dalam
cairan tubuh manusia. Cairan yang berpotensial mengandung virus HIV adalah
darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu. Sedangkan cairan yang
tidak berpotensi untuk menularkan virus HIV adalah cairan keringat, air liur,
air mata dan lain-lain.
Sumber
: http://aids-ina.org/modules.php?name=FAQ&myfaq=yes&id_cat=1&categories=HIV-AIDS
[5]
AIDS adalah singkatan dari Acquired
Immunodeficiency Syndrome atau
Acquired
Immune Deficiency Syndrome. AIDS adalah sekumpulan gejala dan
infeksi (atau: sindrom)
yang timbul karena rusaknya sistem
kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV atau infeksi
virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain). Virusnya sendiri
bernama Human Immunodeficiency Virus
(atau disingkat HIV)
yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena
virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena
tumor.
Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus,
namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS
[6]
Berdasarkan laporan perkembangan HIV di Indonesia, Triwulan I, tahun
2012, sejak pertama kali ditemukan (1987) sampai dengan Maret 2012 kasus
HIV/AIDS tersebar di 368 (73,9%) dari 498 kabpaten/kota di seluruh (33) provinsi
di Indonesia. Provinsi pertama kali ditemukan adanya kasus HIV/AIDS adalah
Provinsi Bali (1987), sedangkan yang terakhir melaporkan adanya kasus HI (2011)
adalah Provinsi Sulawesi Barat. Kasu HIV sampai dengan tahun 2005 jumlah kasus HIV yang dilaporkan
sebanyak 859 kasus, tahun 2006 (7.195 kasus), tahun 2007 (6.048 kasus), tahun
2008 (10.362 kasus), Januari- Maret 2012 (5.991 kasus). Jumlah kumulatif kasus
HIV yang dilaporkan samapai dengan Maret 2012 sebanyak 82.870 kasus. Jumlah
kasus HIV tertinggi yaitu di DKI Jakarta (20.126 kasus), diikitu Jawa Timur
(6.092), Papua ((8.000 kasus), Jawa Barat (6.092 kasus), dan Sumatera Utara
(5.405). Kasus AIDS sampai dengan tahun 2004 jumlah kasus AIDS yang dilaporkan
sebanyak 2.682 kasus, tahun 2005(2.639 kasus), tahun 2006 (2.873 kasus), tahun
2007 (2.947 kasus), tahun 2008 (4.969 kasus), tahun 2009 (3.863 kasus), tahun
2010 (5.744 kasus), dan tahun 2011 (4.126 kasus), Januari Maret 2012 (551
kasus). Jumlah kumulatif kasu AIDS dari tahun 1987 sampai dengan Maret 2012
sebanyak 30.430 kasus. Persentasi kumulatif kasus AIDS tertinggi pada kelompok
umur 20-29 tahun (46%0, kemudian diikuti kelompok umur 30-39 tahun
(31,4%0, 40-49 tahun (10,2%), 15-19
tahun (3,2%). Persentasi kasus AIDS pada laki-laki sebanyak 71% dan perempuan
sebanyak 28 %. Jumlah Kasus AIDS tertinggi aadalah wiraswasta (3.481 kasus0,
diikuti ibu rumah tangga (2.998 kasus), tenaga non-profesional (karyawan)
(2.882 kasus), petani/peternak/nelayan (1.051 kasus), buruh kasar (1.002
kasus), anak sekolah/mahasiswa(885 kasus), dan penjaja seks (702 kasus). Jumlah kasus AIDS terbanyak dilaporkan
dari DKI Jakarta (5118 kasus), diikitu Jawa Timur (4463), Papua (4669 kasus),
Jawa Barat (4043 kasus), Bali (2582 kasus), Jawa Tengah (1630 kasus), Kalimantan
Barat (1269 kasus), Sulawesi Selatan (930 kasus), Riau (731 kasus), dan DIY
(536 kasus). Angka kematian (CFR) AIDS menurun dari 40% pada tahun 1987 menjadi
0,2% pada tahun 2012.
Sumber : http://www.spiritia.or.id/Stats/StatCurr.php?lang=id&gg=1